Seks, apa yang Anda ingat ketika mendengar kata itu? Gairah, kenikmatan, atau manfaatnya untuk kesehatan? Tak salah bila Anda punya pengertian seperti itu. Karena itu semua benar adanya. Tapi, sebuah studi baru nampaknya perlu juga dipertimbangkan. Ditengarai, seks bisa memperpendek usia. Dugaan itu diambil setelah para ahli melihat kenyataan bahwa serangga yang "kawin", cenderung berusia pendek. Bukan karena penyakit seksual yang ditularkan, tapi karena faktor lain. Seperti yang terjadi pada serangga mealworm, para ahli yakin, hubungan seks juga bisa berdampak buruk pada mahluk hidup lain, termasuk manusia. Apa pasal? Karena, baik serangga maupun manusia, sama-sama mengeluarkan sejenis hormon, yang ternyata bisa mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Hormon itu dikeluarkan sesaat setelah mereka "kawin". Pada serangga, "Hormon itu membuat mereka rentan terkena infeksi," ujar Dr. Jens Rolff dan Dr. Michael Siva-Jothy dari University of Sheffield. "Walau mereka termasuk jenis yang paling sukses dalam evolusioner, tapi ternyata paling cepat mati." Menurut Siva-Jothy, karakteristik hormon yang dikeluarkan manusia setelah melakukan hubungan intim, sama seperti hormon yang dihasilkan serangga. Hormon itu dapat menggerogoti sistem kekebalan tubuh manusia. "Tentu saja, lama-kelamaan, kondisi itu berpotensi menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit," paparnya. Pertanyaannya sekarang, apakah hanya karena kesamaan satu jenis hormon, maka karakteristik manusia sama dengan serangga? Bagaimana menurut Anda? [imaulana]
seks tak selalu nikmat
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment