ketulusan

> Seorang teman karib menghampiri meja kerja anda, dan
> memungut sebatang pensil yang patah. Pintanya, "Boleh aku
> pinjam ini?" Anda yang sibuk hanya menengok sekelebat dan
> berkata, "Ambil saja." Setelah itu anda lupa akan kejadian
> itu selamanya. Padahal bagi teman anda, pensil patah itu
> amat  berharga demi pengerjaan tugasnya.
>
> Tahukah anda bagaimana "rasa" sebuah ketulusan? Setiap
> dari kita pasti pernah memberikan sesuatu dengan setulus
> murni. Namun, tidak banyak yang mampu memahaminya. Karena
> ketulusan bukanlah rasa, apalagi untuk dirasa-rasakan.
> Ketulusan adalah rasa yang tak terasa, sebagaimana anda
> menyilakan teman dekat anda mengambil pensil patah anda.
> Tiada setitik pun keberatan. Tiada setitik pun permintaan
> terima kasih. Tiada setitik pun rasa berjasa. Semuanya
> lenyap dalam ketulusan. Sayangnya tidak mudah bagi kita
> untuk memandang dunia ini seperti pensil patah itu.
> Sehingga selalu ada rasa keberatan atau berjasa saat kita
> saling berbagi. Sayangnya tidak mudah juga untuk bersibuk-
> sibuk pada keadaan diri sendiri, sehingga pensil patah pun
> tampak bagai pena emas. Jangan ingat-ingat perbuatan baik
> anda. Kebaikan yang anda letakkan dalam ingatan bagaikan
> debu yang tertiup angin.
>
>
> ***********************************************************

No comments:

Post a Comment