Mitos Seks Tak Selalu Benar

Ada banyak misteri soal seks dan hubungan asmara. Tapi, bijaklah menentukan mana yang bisa dipercaya dan yang tidak. Pasalnya, banyak ahli yang berhasil memecahkan misteri itu. Nggak percaya? Simak yang satu ini: Candle light dinner itu romantis? Ah, nggak juga. "Makanan adalah pembunuh utama nafsu seks," kata Marty Klein, Ph.D. "Makanan bisa menghambat metabolisme, menguras energi dan bikin ngantuk, lho!" Seks yang sukses harus diikuti orgasme? "Jangan diperbudak orgasme. Seks, baru dikatakan sukses kalau bisa dinikmati kedua pihak, dengan atau tanpa orgasme," kata Klein. "Lagi pula, ada saat dimana sistem tubuh tak memungkinkan orgasme." Tahan lama berarti hebat? Orang hebat itu adalah orang yang bisa total saat bercinta, yang bisa lupa akan dirinya, pekerjaan, bahkan nama pasangannya sendiri, tapi bisa menjaga keintiman dan harmonisasi hubungan. Susah ereksi berarti kiamat bagi pria? Yang jelas, Klein mengatakan bahwa susah ereksi dan ejakulasi dini adalah masalah seksual yang paling mudah diselesaikan. Apalagi sekarang banyak alternatif pengobatan. Sering seks, cepat bosan? Belum tentu, karena kata John Berndt, psikolog khusus perceraian, 20% pasangan yang bercerai akhirnya bersatu kembali setelah mereka mencoba "tidur" bareng lagi. Wanita lebih suka keintiman dibanding pria? Siapa bilang? Banyak pria yang berusaha mendapatkan lebih dari sekedar seks. Sebaliknya, kini semakin banyak wanita yang ingin mendapat kepuasan tanpa terikat hubungan. Pria selalu ingin seks? Masa, iya? Nyatanya, kata Bernie Zilbergeld, psikolog klinis, mood seks pria lebih cepat berubah dibanding wanita. Pria lebih cepat "hilfil" begitu ada yang mengganjal. Pria lebih suka cewek langsing? Jawabnya adalah salah. Menurut Klein, kebanyakan pria lebih suka yang punya "ekstra daging". "Model-model yang kurus memang banyak ditemukan di majalah wanita, tapi coba lihat di majalah pria… adakah mereka?" [imaulana]

No comments:

Post a Comment