Konon, mengeluarkan suara saat bercinta, adalah ekspresi kenikmatan yang tiada tara. So, kenapa harus "bungkam" terus? Dalam The 10 Commandments of Pleasure, Susan Block menyarankan Anda mengeluarkan suara saat bercinta. "Itu adalah bagian dari ekspresi kebebasan dan kepuasan bercinta," ujar Block. Menurutnya, mulut yang terkunci rapat saat bercinta, mengesankan kekangan, himpitan, dan tekanan. Coba saja, pasti ada bedanya. Saran Block: Melenguh Melenguh saat merasa nikmat, dapat menambah semangat dan gairah pasangan. Lakukan sesuai ritme gerakan pasangan. "Ledakan emosi saat bercinta ditandai dengan pola napas yang teratur pada awalnya, lalu berubah memburu seakan hampir terputus. Saat gerakan napas menjadi panjang dan berat adalah paling dinantikan," ujar Block. Tawa Banyak orang yang menilai tawa sebagai refleksi sayang, rasa puas dan senang saat bercinta. Sejumlah responden di AS, tak tersinggung oleh tawa pasangannya saat bercinta. Menyebut nama kekasih Memanggil nama pasangan saat mencapai 'puncak', merupakan sanjungan yang sangat berharga dan pengakuan diri. Bahkan bagi sebagian pasangan, hal ini dapat menambah daya fantasi untuk 'bermain' lebih seru. Kata-kata manis Kata-kata seperti "Aku bahagia sekali..", "Kamu hebat..", atau "I love u.." dapat menambah manis suasana. Ucapkan dengan lembut dalam dekapan mesra. Tentu saja, apa yang diungkapkan Block, hanya bagian kecil dari ekspresi yang ada --atau yang Anda miliki. Mau berbagi? [tri]
Berisik ? makin asik
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment