Memelihara kucing memang Pernah dengar mitos tentang kucing hitam dan kesialan? Konon, orang yang berpapasan dengan kucing hitam --apalagi menabraknya, akan bernasib sial. Benarkah? Kucing. Nampaknya hingga kini masih menjadi polemik. Di satu sisi, kucing terbukti sebagai binatang piaraan, yang bisa memberi kesenangan bagi pemiliknya. Tapi dipihak lain, hasil studi membuktikan sisi negatif keberadaan kucing. Termasuk hasil studi yang satu ini. Kalau berbicara mitos kucing hitam dan kesialan, ternyata mitos itu tak sepenuhnya salah. Berdasar studi, kucing hitam adalah penyebar penyakit yang cukup aktif. "Orang yang berpapasan dengan kucing hitam, mungkin bisa menderita penyakit tertentu," kata Dr. Shahzad Husain dari College Hospital, New York. Menurut ahli, selama ini, kucing dikenal sebagai hewan pembawa penyakit pernapasan. "Namun setelah diteliti lebih jauh, ternyata warna kucing memberi peranan yang signifikan," jelas Husain, seperti dikutip Annals of Allergy, Asthma, adn Immunology. Kucing berwarna gelap, imbuhnya, lebih banyak memicu bersin, batuk, dan berbagai penderitaan hitung dan tenggorokan, dibandingkan dengan kucing yang berwarna terang. Hal ini terbukti pada 321 orang pasien penderita alergi di AS. "Kucing berwarna gelap menghasilkan lebih banyak alergen atau zat pemicu alergi, yang dikenal dengan nama fel d1 di kulit dan air liur mereka," ungkap Husain. "Nampaknya, kucing hitam juga menghasilkan antigen yang berbahaya." Hasil studi menunjukkan, orang yang memelihara kucing berwarna gelap, memiliki kemungkikan menderita alergi 4 kali lebih besar dibanding orang yang memelihara kucing berwarna terang atau tidak punya kucing. "Mereka yang membiarkan kucingnya masuk ke kamar tidur, risikonya meningkat sampai 20 kali," kata Husain. Oleh sebab itu, prioritas utama bagi penderita alergi adalah menjauhkan peliharaan dari tempat istirahat. (imaulana)
Misteri Kucing Hitam
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment