Gravitasi Cinta

Pernah mendengar teori gravitasi cinta? Nampaknya teori ini benar-benar ada. Paling tidak, begitu kata sebuah studi. Mau tahu ? Bermula dari rasa penasaran, Dr. Gilad Hirschberger dari Bar-Ilan University, melakukan studi tentang hal ini. Dia berpegang pada hipotesa bahwa orang yang dihadapkan pada suatu musibah besar --terlebih kematian, akan merasa lebih terikat pada pasangan romantis mereka. Penjelasan yang diberikan Hirschberger memang terlalu supranatural. Terlepas apakah ada bukti ril atau tidak, tapi ilmuwan ini yakin bahwa teori itu ada. Alasannya, romantisme sering digunakan sebagai "terror management" untuk mengatasi rasa sakit dan kengerian ketika membayangkan kematian. "Kalau kita lihat lebih jauh, inilah salah satu alasan orang ingin mempunyai pendamping hidup. Karena kita tak ingin melalui kematian seorang diri. Paling tidak, kehadiran pasangan bisa mengurangi rasa takut dan ngeri," jelasnya. "Sekuat-kuatnya orang, pasti punya rasa takut akan kematian." Tidak hanya itu, gravitasi cinta juga membantu memunculkan ego kita untuk mendapatkan keturunan, agar gen yang dimiliki bisa terus hidup setelah kita mati. "Ancaman kematian yang dialami sering membuat mereka menyadari bahwa cinta adalah yang paling penting untuk dipertahankan," tegasnya. Peristiwa tragedi 11 September di AS, bisa jadi salah satu contoh kasus yang nyata. "Tindakan tarakhir yang dilakukan mereka yang terperangkap dalam gedung itu adalah menghubungi orang-orang yang paling mereka cintai." Begitulah argumen Hirschberger. Jelasnya, hubungan romantis akan sangat membantu kita merasa tenang menghadapi suatu masalah. Tapi, imbuhnya, hal itu tidak terlalu berguna bila kita memikirkan hubungan yang bermasalah. "Yang terjadi mungkin sebaliknya, rasa lebih nyeri dan takut yang berlebihan." Kepada Reuters dia mengatakan, hubungan romantisme itu tidak selalu berarti hubungan antara suami-istri atau percintaan sepasang kekasih. Tapi juga hubungan baik yang terjalin antarteman atau anggota keluarga. Benar nggak, sih? (imaulana)

No comments:

Post a Comment