Cinta ?!

Cinta ?! Cinta? Sejuta rasa dan warnanya teragungkan di lembar-lembar kisah roman manusia Sang Gibran pun lelah memaknainya dalam seribu satu syair bunga cinta Shakespeare kehilangan hakikinya dalam pseudo-dramatic adegan sandiwara Dan cinta pun berakhir dalam benaman piciknya ruang makna Kenapa ?! Karena cinta hanya jadi dongeng peraduan sepasang jiwa muda Karena cinta sekedar jadi romantika dua hati yang bergejolak menahan rasa Karena cinta cuma jadi cumbu rayu manja yang mengatas namakan cinta Betapa Cinta ? adalah ketika seorang manusia baru terlahir dari rahim ibunya Setitik air susu mengalir dengan ikhlas menebus dahaga Sepasang mata tak mampu terpejam meninabobokan sayangnya Sang ayah basah keringat mengumpulkan nafkah demi anaknya Betapa Cinta ? Adalah ketika setetes darah jatuh ke bumi membayar harga kehormatan Ad-Dien (al-Islam) airmata membasahi sudut mata menyerahkan pengorbanan lelah dan takut terusir oleh harapan akan pulang ke Surga Adn keberanian bergetar bersama cinta dan keridhaan sementara nyawa pun diregang di tepian ranjang kematian Betapa Cinta ? Adalah ketika Sang Utusan dalam detik-detik kematian Terucap kata bijak yang menyentuh kalbu peradaban Ummatku? ummatku?Dan matanya pun terpejam diiringi derai kesedihan seluruh zaman Betapa Cinta ? adalah ketika Sang Raja Semesta menebar kasih sayangnya ke penjuru langit dan bumi kau manusia, tetap diberi-Nya meski kau mengingkari kau manusia, tetap dikasih-sayangi-Nya meski riak lakumu tak berbudi kau manusia, tetap dilindungi-Nya meski kau tak mengabdi kau manusia, tetap dicintai-Nya meski kau tak mencintai kau manusia, tetap diperhatikan-Nya meski kau tak peduli kau manusia, tetap diharapkan-Nya meski kau maksiyat berkali-kali Dan dalam takdirnya, kau tetap menjadi manusia sejati Niscaya bumi takkan menjadi dunia tanpa ada cinta Walau cinta begitu picik diwakili oleh seuntai kosa kata usang dalam bait-bait syair manja dan skenario melodrama yang justru tak pernah mewakili sejuta rasa cinta "Katakanlah, 'Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu peroleh, perniagaan yang kamu khawatir merugi dan tempat tinggal yang kamu sukai lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya? Dan Allah tidak menunjuki kaum yang fasik.'" (Qs. At-Taubah : 24) Tanggal kematian Pak Valentine, 2001

No comments:

Post a Comment