Anda mungkin tidak tahu, saat ini Anda mengidap chlamydia atau tidak. Itu sebabnya, chlamydia merupakan penyakit seksual nomor satu di dunia. Meski pengobatannya sederhana dan relatih mudah, tetapi infeksi yang sulit dideteksi ini, bila dibiarkan bisa mengancam kesehatan tubuh. Berdasarkan data: Tiga dari empat perempuan yang terinfeksi chlamydia, dan satu diantara dua laki-laki yang terinfeksi penyakit ini, tidak merasakan gejala atau tanda-tanda awal, tetapi tidak berarti penyakit ini lenyap begitu saja. Dua diantara lima perempuan yang terinfeksi mengalami radang pelvis atau PID (Pelvic Inflammatory Disease). Kalau Anda mendapatkan PID, itu artinya: kemungkinan Anda menderita ketidaksuburan/kemandulan sekitar 20 persen, radang pelvis (panggul) kronis (18 persen), mengancam kesehatan janin (9 persen). Bila Anda tengah hamil, Anda bisa menularkan penyakit ini pada bayi yang baru lahir, dengan kemungkinan bayi Anda meninggal, buta matanya atau lahir dengan infeksi mata, telinga dan dada. "Radang pelvis akibat infeksi chlamydia ini sungguh serius," kata Kymberly A. Workowski, MD, FCAP, pimpinan the CDC’s Division of STD (Sexually Trasmitted Diseases) Prevention dan profesor bidang pengobatan di Emory University, Atlanta. "Persoalan yang harus segera ditangani adalah melindungi perempuan dan mendeteksi chlamydia sesegera mungkin sebelum berkembang menjadi komplikasi serius." Mudah dikatakan, tapi pada kenyataannya sulit sekali mendeteksi keberadaan chlamydia yang telah menginfeksi sekitar empat juta orang setiap tahun ini. "Masalahnya: Orang-orang yang terinfeksi penyakit ini tidak mengetahuinya," kata Workowski dengan nada frustasi. "Pengobatan yang ada sebenarnya sangat efektif, dan mudah. Tetapi, masalahnya menemukan orang-orang yang berisiko terinfeksi dan meyakinkan mereka bahwa hidupnya –juga pasangannya- berada dalam bahaya, sangatlah sulit." Siapa saja yang berisiko? Jawaban ringkasnya: semua orang yang menjalani kehidupan seksual aktif. Sebagian besar perempuan dan sekitar 50 persen laki-laki sama sekali tidak mengalami gejala, tetapi kadang-kadang gejala berikut dapat timbul dalam 4 minggu setelah infeksi awal: Keluarnya cairan berwarna kuning kehijauan dari penis, umumnya di pagi hari. Perasaan nyeri, panas atau terbakar saat kencing Buah pelir membengkak Tertutupnya ujung penis dengan nanah yang mengering Meningkatnya frekuensi kencing Anak-anak muda, baik laki-laki maupun perempuan yang aktif secara seksual, berusia sekitar 25 tahun atau lebih muda, dan semua orang yang sering berganti-ganti pasangan adalah yang kelompok berisiko tinggi. Sebaiknya, mereka menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin. Chlamydia, disebabkan bakteri chlamydia trachomatis, yang menginfeksi penis, vagina, anus, leher rahim, saluran kencing dan mata. Ini adalah penyakit seksual menular, yang dilakukan lewat hubungan seks baik melalui vagina atau anal. Penggunaan kondom, cukup baik untuk mencegah penyakit ini, tapi tidak sepenuhnya. Akan tetapi jauh lebih baik bila Anda menggunakannya daripada tidak melakukan pencegahan apapun. Kondom sejauh ini efektif mencegah penularan virus HIV, sayangnya tidak selalu berhasil menghentikan penyebaran bakteri chlamydia trachomatis. Pendarahan sampai bau busuk.. Tidak seperti bakteri lain, chlamydia tidak dapat berkembang biak kecuali ia berada dalam sel-sel tubuh manusia, terutama di saluran kencing dan sistem genital laki-laki maupun perempuan. Sel-sel ini, dikenal dengan columnar epithelial cells. Keberadaannya sangat banyak terutama di saluran kencing dan leher rahim. Inilah daerah dimana penyakit ini suka bersarang. Pada awal infeksi, perempuan mungkin tidak merasakan gejala apapun, tapi sepuluh hari sesudahnya, mereka mungkin mengalami: pendarahan, merasakan nyeri pada saat kencing atau ketika melakukan hubungan intim, pendarahan vagina setelah hubungan seks, demam, dorongan untuk kencing terus menerus, infeksi leher rahim, dan keluarnya cairan abnormal dari vagina, bahkan mengeluarkan cairan berwarna kekuning-kuningan dari leher rahim yang berbau busuk. Sama seperti perempuan, awalnya laki-laki juga tidak merasakan gejala, tetapi sekitar 30 hari setelah infeksi awal, bintik kemerahan, luka atau lepuh dapat muncul di skrotum, jari atau lidah. Saluran kencing mungkin meradang atau penis membengkak sehingga kulit penutup kepala zakar (kulup) tidak dapat ditutupkan kembali. Jika dibiarkan tidak diobati, penyakit ini menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di lipat paha. Gejala selama stadium sekunder ini adalah nyeri di lipat paha, demam, nyeri kepala, dan malaise (kelesuan). Selama stadium ketiga , lipat paha dan tungkai mungkin membengkak karena penyumbatan pembuluh getah bening. Penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan permanen bahkan bisa mempengaruhi kerja paru-paru, hati atau jantung, sehingga pengobatan dengan antibiotika harus dimulai segera untuk mencegah kerusakan permanen
Chlamydia: Penyakit Seksual Menular Nomor 1..!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment